extended chords
Akord Yang Lebih Berkarakter bagian 10 [Superimposition]
Berikut ini ada contoh ilustrasi untuk menanggapi pertanyaan tentang superimposition dan hubungannya dengan seventh chords serta extended chords :
Kita ambil contoh simpel, misalnya akord Gmaj7 yang terdiri dari G, B, D dan F#. Kalo kita menghilangkan G, maka akan tersisa B, D dan F#, yang merupakan Bm triad. Hal ini berarti kita bisa menyampaikan karakter bunyi Gmaj7 dengan kombinasi 2 triad :
- Akord G triad dan Bm triad. Contohnya saat akordnya G, kita bisa bermain arpeggio Bm triad. Untuk superimposisi menggunakan skala, bisa dengan bermain B Aeolian atau B Phrygian.
- Akord Bm triad dan G triad. Contohnya juga dibalik, saat akord Bm, kita bisa bermain arpeggio G triad. Untuk superimposisi menggunakan skala, bisa dengan bermain G Lydian atau G Ionian.
Berikut ini adalah prinsip umum dalam seventh chords, extended chords, dan kaitannya dengan prinsip superimposition :
- 3 not tertinggi dalam akord maj7 itu merupakan sebuah akord minor triad, root nya berjarak 2 tone lebih tinggi.
- 3 not tertinggi dalam akord dominant 7 itu merupakan sebuah akord diminished triad, root nya berjarak 2 tone lebih tinggi.
- 3 not tertinggi dalam akord minor 7 itu merupakan sebuah akord mayor triad, root nya berjarak 1.5 tone lebih tinggi.
Kita bisa menerapkan teori ini pada harmony yang lebih kompleks : extended chords. Misalnya kalau kita berhadapan dengan sebuah akord Gmaj9, pilihan not yang tersedia adalah G, B, D, F# dan A. Kita bisa menemukan beberapa triad disitu. Misalnya kalau kita menghilangkan G dan B, kita bisa menemukan sebuah akord D triad. Kita juga bisa menemukan beberapa seventh chords disitu. Misalnya, kalau kita cuma menghilangkan G, kita menemukan sebuah akord Bm7.
Akord Yang Lebih Berkarakter bagian 9
Ketika dimainkan sesuai fungsinya dalam progresi, terutama pada situasi jazz [atau classical] akord altered seringkali akan terlihat seperti contoh dibawah ini :
Akord E7b9 akan terdengar mengerikan kalau dimainkan sendirian, tetapi kalau kita menyelipkannya diantara akord yang lebih stabil, maka progresi akan terdengar lebih asik. Untuk info lebih lanjut tentang apa dan bagaimana cara menyelipkan akord serta menggantinya sesuai kebutuhan, silakan cek berbagai sumber tentang chord substitution dan voice leading.
Cara untuk bermain solo pada akord ini rencananya nanti akan dibahas pada tulisan mendatang, dan untuk saat ini ada sebuah informasi yang lebih penting : sebuah sisi lain yang bisa kita lihat dari para extended chords, terutama saat bermain ensemble. Sampai dengan saat ini, kita selalu menghitung akord yang terdiri dari tumpukan interval 3rd [tertian harmony] itu dari root yang letaknya berada paling rendah sebagai nama akord nya. Dalam situasi ensemble, kemungkinan tiap pemain punya peranan untuk bermain dengan range yang berbeda [walaupun seandainya cuma duet gitar misalnya]. Dan ketika bermain dengan bassist atau pemain keyboard, mereka biasanya akan memainkan root, maka kita [gitaris] tidak lagi diwajibkan untuk menghadirkan root lagi. Hal ini berarti kita akan bisa bermain di wilayah extension dengan lebih mudah. Hal ini juga berlaku dalam konteks sebaliknya, kita bisa ambil Dream Theater sebagai contoh : John Petrucci [gitar] lebih sering bermain riff – riff yang sama dengan John Myung [bass], dan banyak menggunakan power chords, sementara Jordan Rudess [keyboard] bermain extensi untuk menambah karakter dan nuansa dari progresi akord.
Akord Yang Lebih Berkarakter bagian 1
Jadi apa sebenarnya akord Gbmaj13#11 itu? Atau akord Eb7#5b9? Bagaimana bunyinya? Bagaimana fingerings nya? Dan yang lebih penting, apa gunanya? Bagi teman – teman yang telah memahami lebih jauh tentang modes, ini adalah akord – akord yang akan lebih membantu menekankan bunyi dari tiap modes, karena tiap akord yang lebih berkarakter ini akan cenderung hanya benar – benar tepat harmonis dengan mode [atau skala] tertentu saja. Hal ini membuat akord – akord ini cenderung sedikit lebih susah untuk dijinakkan oleh para improviser pemula, tetapi menjadi pilihan yang menyenangkan bagi para improviser senior yang telah mempunyai banyak vocabulary harmony dan licks.
Pada dasarnya akord – akord dengan banyak angka adalah versi lebih mewahnya akord ke tujuh [7th chords], yang berarti jauh lebih mewah dari akord – akord dasar [triads]. Mereka masing – masing bisa saling dipertukarkan tergantung karakter yang ingin kita tonjolkan saat bermain akord [atau beberapa orang secara spontan bilang tergantung genre, makin jazzy makin banyak angka – angkanya. Hal ini tidak selalu tepat, banyak musik selain jazz menggunakan akord – akord yang berkarakter ini]. Masa iya namanya ‘akord yang lebih berkarakter’? Bukan, namanya adalah extended chords.
Akord – akord yang sebelumnya di bahas di blog ini adalah akord yang dibentuk dengan memberi angka pada skala mayor [1 sampai 7 untuk do sampai si], lalu menumpuk tiap not ganjil [tertiary atau tertian harmony]. 1 – 3 – 5 untuk triads dan 1 – 3 – 5 – 7 untuk 7th chords. Untuk membentuk extension chords, kita perlu not dengan angka ganjil lebih banyak [sampai 9 sampai 13 maksimal]. Caranya adalah menambah hitungan dari do sampai si 2 x [atau 2 oktaf].