pelan

Hubungan Akord dan Skala bagian 16 [Speed & Harmony]

Posted on Updated on

Greg Howe

Manakah yang lebih kita sukai, solo dari ‘Hotel California’ nya The Eagles, atau solo dari ‘Trilogy Suite’ nya Yngwie Malmsteen? Keseimbangan dalam penggunaan not – not dari sebuah skala dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu seberapa cepat permainan kita, dan seberapa cepat akord – akord progresinya berubah.  Bisa dibilang hampir semua orang akan setuju kalau solo dari ‘Hotel California’ lebih mudah diingat dan dimainkan [tentu saja, juga lebih memungkinkan untuk dinyanyikan] karena setiap not nya telah dipilih secara teliti untuk melengkapi harmoni dari progresi akord – akordnya. Sementara solo dari ‘Trilogy Suite’ mungkin memang tidak punya kualitas melodik sebaik ‘Hotel California’, tetapi tidak diragukan menawarkan penyampaian ekspresi energi yang lebih tinggi yang disebabkan banyaknya jumlah not yang dimainkan.

Dari perbandingan tadi, bisa disimpulkan kalau kita cenderung akan susah bermain melodik yang mudah diingat ketika bermain dengan kecepatan tinggi, karena terlalu banyak informasi [not – not yang dimainkan] untuk diterima pendengar, mereka akan cenderung mendengarkan deretan not – not itu sebagai kontur dari sebuah licks, bukan dari masing – masing not. Namun demikian, kalau kita memelankan solo nya Yngwie, kita akan menemukan bahwa walaupun solonya didominasi oleh not – not dalam skala – skala yang dimainkan dengan cepat, tetapi masih tetap terdengar musical karena deretan not – not yang amat banyak itu diawali dan diakhiri oleh not yang harmonis.

Bermain cepat bukanlah hal yang paling penting dalam bermain gitar, atau musik pada umumnya, walaupun topik ini salah satu yang paling sering dibahas diantara para gitaris. Inti dari sebuah wawancara dengan Greg Howe, seorang improviser rock – fusion yang sering bermain dengan rumit dan cepat, menyebutkan bahwa musik dan improvisasi yang umumnya paling bisa dinikmati oleh sebagian besar orang adalah kombinasi dari berbagai kutub yang saling berlawanan dan saling kontras, alias berdinamika. Hal ini bisa berarti banyak hal dalam sebuah musik, diantaranya bermain lembut vs keras, dalam rhythm vs keluar rhythm, not tinggi vs not rendah, dalam harmony vs keluar harmony, dan tentu saja termasuk bermain pelan vs bermain kencang, dll. Dalam hal ini beliau mengatakan, dalam improvisasi, kecepatan hanyalah salah satu alat untuk menyampaikan ekspresi, tidak perlu dihitung sampai pada jumlah not per ketukan atau jumlah not yang dimainkan dalam sedetik.

Kalau teman – teman berniat serius tentang hal ini, ada baiknya secara bertahap mengetahui apa yang para jazzer ketahui. Bagi teman – teman yang belum terlalu mengenal jazz, mari saya kenalkan. Jazz adalah salah satu bentuk dari musik yang menempatkan keutamaan dan penekanan tertentu pada perubahan akord – akord. Ketika kita menghadapi harmony yang ditakuti bagi sebagian besar improviser seperti misalnya ‘Giant Steps’ nya John Coltrane, kita harus bermain pada kerangka 2 akord setiap bar dalam kecepatan tinggi. Kita tidak bisa menggunakan jalan pintas dengan bermain hanya menggunakan sebuah skala sepanjang progresi, karena akord – akord dalam lagunya diambil dari beberapa skala. Salah satu cara yang relatif paling mudah untuk bermain dalam ‘Giant Steps’ dengan permainan yang masih terdengar musical adalah dengan hampir sepenuhnya fokus pada chord tones. Di sisi lain, ada lagu seperti misalnya ‘Impressions’ yang juga dari John Coltrane, hanya menggunakan 2 akord dengan jarak perubahan yang jauh lebih santai. Dalam kesempatan ini, kita bisa punya cukup waktu untuk bereksplorasi memainkan semua not – not dalam setiap skala, dan bisa bereksperiment menggunakan banyak contoh – contoh ide tentang dinamika diatas.

Previous | Next

Rhythm bagian 12

Posted on Updated on

Salah satu cara untuk membuat shredder bermain pelan, beri dia bacaan

Tips :

  • Seperti hal nya pertama kali kita belajar membaca huruf demi huruf dulu, akan lebih mudah bagi kita untuk mengucapkan tiap hitungan kita dulu [bahkan Mike Mangini yang seorang seorang Associate Professor of Percussion di Berklee College of Music pun masih melakukannya, tapi ketika sedang audisi drummer di Dream Theater sih]. Kemudian setelah sering melakukannya, kita akan lebih lancar dan santai dalam menghitung, dan mampu merasakan ketukan tanpa harus mengucapkannya.
  • Di setiap contoh tulisan sebelumnya, disarankan agar kita menghitung dengan kaku tepat waktu, sehingga bisa menjadi acuan yang bisa diandalkan, kapan kita harus memainkan tiap not.
  • Terdapat analogi yang serupa antara membaca [huruf] dengan membaca notasi musik : kita harus menterjemahkan rhythm dengan not demi not, seperti membaca huruf demi huruf dengan pelan – pelan, lalu mempercepatnya sebelum akhirnya membentuk sebuah kata [ingatlah betapa susahnya kita dulu membaca “Ini Ibu Budi” melalui tahapan ejaan i-n-i-ini, i-b-u-ibu, b-u-bu-d-i-di-budi]. Setelah sering melakukannya, kita akan merasa cukup akrab dengan pola – pola umum yang sering muncul dan kita mampu membaca dalam potongan yang lebih besar daripada sekedar not demi not atau huruf demi huruf. Ketika melihat kata “gitar”, mata kita akan segera mengenali deretan huruf itu dan otak kita akan mengartikannya sebagai sebuah bentuk kata daripada kumpulan huruf. Cara ini memang kadang – kadang memungkinkan kita untuk melakukan kesalahan ejaan, tetapi kita dapat menyerap informasi dengan lebih cepat dan mempermudah untuk fokus pada arti dibalik kalimat yang kita baca. Sama halnya dengan membaca rhythm, setelah cukup sering berlatih, kita akan segera mengenali bentuk – bentuk rhythm yang umum dan sering muncul, lalu proses membacanya pun akan menjadi hal yang lebih mudah.

Previous | Next

Dinamika bagian 3

Posted on Updated on

Distorsi : Kompresi mengurangi dinamika

Ada daerah lain pada bahasan dinamika yang perlu ikut kita pertimbangkan untuk kita kuasai : Bermain dengan intensif dan secara bertahap meningkatkan volume seiring permainan kita. Teknik ini kita kenal sebagai kresendo [crescendo] dan dalam notasi musik dituliskan dengan simbol < [dengan garis yang relatif lebih panjang]. Silakan coba mainkan sebuah not secara berulang – ulang dalam rhythm 1/8, dimulai dengan not yang paling pelan dan secara bertahap menaikan volume sampai yang terkencang. Baca entri selengkapnya »

Dinamika bagian 1

Posted on Updated on

Ngobrol : Perubahan pitch dan dinamika

Dinamika adalah salah satu aspek yang paling penting untuk dilatih. Semua hal yang kita telah kita latih bisa dijadikan materi utama untuk melatih dinamika. Dalam konteks ini, kita seharusnya bisa bisa mengatur seberapa kencang suatu not kita bunyikan, dan seberapa pelan kita bisa membunyikannya, dan juga pertengahan diantara keduanya [yaitu setting normal dinamika kita]. Dengan menguasai teknik untuk melakukan dinamika ini kita bisa mempunyai kebebasan dalam mengekspresikan tiap not yang kita mainkan. Baca entri selengkapnya »

Menggunakan Metronome bagian 3

Posted on Updated on

mood_beams_3
Mood

Kalau kita mencoba menerapkan contoh – contoh artikel sebelumnya dengan teratur [amat sangat dianjutkan untuk mencobanya, walaupun seandainya hal itu terdengar cukup unik bagi sebagian teman – teman], apa yang akan kita temukan dari eksperimen ini? Cara paling umum dan mudah untuk mengganti feeling dan mood dari permainan kita mungkin adalah dengan pendekatan permainan dengan memainkan semuanya lebih keras atau pelan, kecuali kita menggunakan taktik tidak jujur dengan menambahkan not – not tertentu dalam bagian yang kita mainkan. Ada sedikit ide lain untuk dieksplorasi dalam topik ini : Baca entri selengkapnya »

Sentuhan Manusia bagian 1

Posted on Updated on

Roland_Drum_machine_
Roland Dr. Rhythm Drum

Cara terbaik untuk melatih kemampuan stabilitas kontrol tempo kita adalah tentu saja dengan sebuah alat pengatur tempo kapanpun kita bermain. Mungkin saja alat ini adalah sebuah metronome, tetapi tentu saja tidak hanya metronome, bisa juga berupa sebuah kaset atau CD player yang memainkan backing tracks atau minus one yang sekarang semakin banyak sekali dijumpai dimana – mana. Dengan menggunakan minus one ini, kita tidak hanya mendapatkan pola ketukan ritmis yang akurat yang dimainkan secara profesional, tetapi juga sekaligus kita mendapatkan petunjuk tambahan tentang gaya dan feel dari musiknya, misalnya kita akan mempelajari lebih banyak tentang bagaimana cara memperoleh pola groove yang terdengar malas – malasan dengan bermain dalam minus one pada lagu – lagu Bob Marley, yang pelajaran ini tidak akan bisa di dapat hanya dengan ditemani sebuah ketukan metronom yang dingin, kaku dan tidak mempunyai emosi. Baca entri selengkapnya »

Timing bagian 2

Posted on Updated on

18032
Keteraturan Pola Denyut Jantung

Sedikit tambahan pada bahasan tentang timing. Pada sensasi puncak tentang feel dari timing ini, kita akan merasakan sesuatu seperti ketukan atau irama internal [tak terdengar, dalam hati] tanpa keharusan untuk melakukan gerakan fisik, tapi sebenarnya tidak ada yang melarang untuk menggerakan bagian tubuh kita [yang tidak berhubungan dengan gitar] untuk bergerak sesuai tempo atau malah sebagai acuan pembuat stabil tempo [terutama pada lagu berirama kompleks], semakin kita merasakan dengan fisik kita feel dari musik yang kita mainkan, akan lebih baik dan alami bunyi dari permainan kita. Tujuan umum dari anjuran ini adalah agar setidaknya kita merasakan ketukan atau irama dasar dari sebuah musik tanpa terpengaruh oleh kerumitan teknik dan pola ritmis dari bagian gitar dalam musik tersebut. Baca entri selengkapnya »

Permasalahan Mekanis

Posted on Updated on

160834-main_FullAda lagi sedikit masalah. Ketika kita memetik sebuah senar dengan lebih keras, pitch yang berbunyi juga akan sedikit lebih tinggi daripada kalau kita memetik dengan lebih pelan, terutama pada permulaan not [Attack]. Ini hampir bisa dikenali dengan mudah pada not open E rendah, kita hampir bisa membunyikan pitch F kalau kita melakukan picking dengan lebih brutal. Baca entri selengkapnya »

Feedback bagian 2

Posted on Updated on

Orange-Dual-Terror
Orange Dual Terror

Perlu diingat bahwa ada 2 jenis overdrive. Yang pertama adalah yang diproduksi oleh preamp [Bagian pembentuk tonality dari sebuah system amplifier, yang mengontrol gain dan tone secara langsung], yang ditandai dengan karakternya yang fuzzy yang sangat umum bagi siapa saja yang berusaha ingin membuat suara amburadul pada volume pelan. Yang kedua adalah hasil dari overdrive power amp [bagian dari sebuah system amplifier yang bertugas mengatur volume keseluruhan, dari Master Volume knob]. Baca entri selengkapnya »